Brokoli salah satu sayuran 'langka' di tempat saya tinggal (Berau), bahkan bisa dibilang sangat langka T____T. Selama hampir 5 tahun saya tinggal di Berau belum pernah menemukan ada yg berjualan brokoli, walhasil selama MPASI dulu Haura tidak mengenal brokoli. Sampai berumur 2 tahun Haura tidak suka brokoli kemungkinan karena tidak terbiasa , sampai suatu waktu saat itu saya sedang 'melatih' kembali Haura memakan sayur di Bandung (menjelang kelahiran Hanif). Sayuran yang saya 'sembunyikan' pertama kali adalah brokoli dan alhamdulillah Haura mau memakannya dengan lahap sampai akhirnya di titik Haura dengan sukarela memakan brokoli dan sayuran lainnya dalam bentuk utuh tidak harus disembunyikan kembali.
Semenjak saat itu Haura sukaaaaaaaa sekali brokoli katanya rasanya 'krenyes..krenyes', akhirnya beberapa kali kalau kami kembali ke Berau dari Jakarta/Bandung selalu membawa brokoli. Tapi beberapa kali juga ada beberapa kuntum brokoli yg terbuang karena cepat sekali menguning padahal sudah disimpan di lemari es bagian bawah, dibungkus koran , dibungkus plastic wrap dll. Semua usaha agar brokoli tetap segar dan tidak cepat menguning sia-sia.
Satu waktu salah satu teman SMA saya (Kanti) berkunjung ke Berau dan tentu tidak mensia-siakan kesempatan itu...yaaa... saya titip brokoli dan yoghurt (2 bahan makanan yg tidak dapat ditemukan di Berau) *kasian dehhh*. Karena ada miskomunikasi brokoli baru saya ambil keesokan harinya dan beberapa brokoli sudah mulai menguning T_____________T huhuhuhu... Saat itu lah saya diberitahu Kanti yg seorang Sarjana Teknologi Pertanian kalau cara penyimpanan brokoli harus dimasak sebentar dulu atau dicelupkan ke air panas baru disimpan di dalam freezer *triiiinggg*
Cara Menyimpan Brokoli
- Keluarkan brokoli dari plastik lalu potong per kuntum
- Rendam brokoli dengan air garam lalu buang airnya (untuk mengeluarkan ulat-ulat)
- Didihkan air
- Masukkan brokoli ke dalam air yang mendidih lalu matikan api
- Setalah brokoli berubah warna menjadi hijau cerah buang airnya (biasanya tidak lebih dari 1 menit, hanya beberapa detik saja) lalu tiriskan
- Setelah brokoli dingin masukkan ke dalam wadah / plastik es sebanyak 1 porsi dan simpan di freezer
notes : Thanks untuk Winda kiriman brokolinya yg menempuh perjalanan udara selama 40 menit
dah dibilangin masih mentah teuteup keukeuuh maen happpp aja , yaa hitung2 belajar makan raw food ya nak #plakkk |
Brokoli (Brassica oleracea L. Kelompok Italica) adalah tanaman sayuran yang termasuk dalam suku kubis-kubisan atau Brassicaceae. Brokoli berasal dari daerah Laut Tengah dan sudah sejak masa Yunani Kuno dibudidayakan. Sayuran ini masuk ke Indonesia belum lama (sekitar 1970-an) dan kini cukup populer sebagai bahan pangan.
Bagian brokoli yang dimakan adalah kepala bunga berwarna hijau yang tersusun rapat seperti cabang pohon dengan batang tebal. Sebagian besar kepala bunga tersebut dikelilingi dedaunan. Brokoli paling mirip dengan kembang kol, namun brokoli berwarna hijau, sedangkan kembang kol putih.
Brokoli merupakan tanaman yang hidup pada cuaca dingin.
Sebagai makanan, brokoli biasanya direbus atau dikukus, atau dapat pula dimakan mentah. Cara terbaik dalam mengolah brokoli adalah dengan cara dikukus. Hal ini bertujuan agar segala vitamin dan nutrisi penting di dalamnya tidak hilang selama proses pemasakan. Merebus brokoli akan menghilangkan sekitar 50 % asam folat yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, jika ingin mengolah brokoli dengan cara direbus, sebaiknya brokoli tidak direbus terlalu lama, kira-kira tidak lebih dari 5 menit.[1] Brokoli mengandung vitamin C dan serat makanan dalam jumlah banyak. Brokoli juga mengandung senyawa glukorafanin, yang merupakan bentuk alami senyawa antikanker sulforafana (sulforaphane). Selain itu, brokoli mengandung senyawaan isotiosianat yang, sebagaimana sulforafana, ditengarai memiliki aktivitas antikanker. (sumber : wikipedia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar