Apa sih yang terbayang jika ada seseorang yang menanyakan tentang Resolusi Hijau 2015 ? Pasti yang terpikir tentang bagaimana melestarikan lingkungan, hutan, laut, dan lain-lain. Terus ibu rumah tangga macam saya apakah bisa mempunyai resolusi padahal lingkungannya hanya seputar rumah, warung, pasar, perumahan dan sekolah anak-anak. Mungkin tidak ya menyelamatkan hutan Indonesia yang berjuta-juta hektar itu ? Atau menyelamatkan lingkungan biota laut ? (mendadak migren).
Saya bertempat tinggal di Kabupaten Berau dengan kekayaan alam yang sangat indah tetapi terkadang sedih melihat perilaku sebagian masyarakat yang menimbulkan sampah dimana-mana. Awalnya saya pikir dengan membuang sampah kepada tempatnya sudah merupakan solusi untuk mencintai lingkungan tetapi ternyata sebagai individu kita bisa melakukan lebih salah satunya adalah dengan mengurangi produksi sampah itu sendiri. Mungkin masyarakat masih ingat akan kejadian pada tahun 2005 terjadi ledakan dan longsor timbunan sampah di TPA Leuwigajah Bandung 81 (delapan puluh satu) rumah tertimbun. Selama ini kita tanpa sadar telah menjadi produsen sampah, itulah mengapa membuang sampah pada tempatnya saya rasakan belum cukup untuk mencintai lingkungan ini.