Ceritanya nih ya.. mau bikin ragi alami alias madre yang lagi 'happening' buanged di kalangan emak-emak yang doyan masak alami ^_^ padahal saya bikin roti dari ragi instan aja kadang berhasil kadang engga *ngumpet*.
Bahan sudah siap semua dan si 'calon madre' ini sudah diberikan kata-kata positif, didoain, dinyanyiin *lebayy*, taraaa tinggal tunggu 3 hari lagi deh. Tapi mendadak dapat kabar ternyata pembayaran Pendidikan Konselor Menyusui bisa di tempat saat pelatihan yang berarti saya bisa ikut, dan pergi lah saya ke Jakarta selama 2 minggu. Pelatihannya sih hanya 5 hari tapi kan harus nengokin neneknya Haura dulu *alasan supaya bisa jalan-jalan*. Sesampainya di Berau saat akan membereskan baju Haura ke lemari ternyata si 'calon ragi; itu sudah bulukan sodara-sodara :p
Lanjut ke percobaan ke-2, kali ini buah yang dipakai untuk calon biang ragi adalah buah pir hasil 'rampasan' stock sarapan Hanif :)
Hari 1 --- kondisi amaaannn
Hari 2 --- tampak gak ada perubahan
Hari 3 --- teori sih katanya ada pergerakan mikroorganisme tapi ko ini penampakan sama saja ya
Hari 4 --- hmmmmmm (tetep gak ada perubahan)
*mulai BT* dicuekin deh tuh, sampe kelupaan *toyor kepala sendiri*
Saat hari ke-10 taraaaaaaaaaaaa bentuk tidak ada perubahan, tidak ada gelembung tapi bau alkohol yang menyengatttt.....
inhale-exhale...mungkin belum waktunya Wibowo Family makan roti dengan ragi alami *tsahhhhh
Resolusi 2013 : Harus berhasil bikin Ragi Alami ^_^
Ragi itu biasanya bakal tumbuh di media yang mengandung tepung atau glukosa Mak, pernah nyoba air tebu?
BalasHapus