Sebagai emak-emak yg 'kantor'nya di dapur, sebaiknya wajib tahu tentang pelatihan dasar api. Dapur merupakan salah satu ruangan di rumah yg memiliki resiko tinggi terjadinya Kebakaran. Banyak kasus kebakaran rumah terjadi berasal dari dapur dan tidak tepat dalam menangani api awal yg baru muncul sehingga bukannya memadamkan tapi malah membuat api menyebar dengan cepat.
Dalam rangka HK3N (Hari Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nasional) PT.Berau Coal mengadakan workshop Keselamatan keluarga untuk para istri karyawan (PERISKA PT. Berau Coal) pada tanggal 17 Januari 2015. Walau perut sudah membuncit saya ingin sekali mengikutinga dan kebetulan suami mengijinkan. Sekitar tahun 2009 saya pernah ikut pelatihan seperti ini, ada beberapa materi yg sudah lupa jadi sekarang semangat lagi sekalian memepebaharui ilmu.
Workshop Keselamatan Keluarga ini terbagi dua sesi. Pertama 'Dasar-dasar Penanggulangan Kebakaran (pelatiham dasar api) dan kedua Pelatihan P3K/PPGD. Untuk pelatihan P3K/PPGD saya akan cerita di artikel yang lain.
Api terjadi karena ada bahan bakar, panas dan okaigen (pembakaran/kebakaran suatu proses oksidasi secara cepat). Cara mematikannya dengan memutus mata rantai, misal jika minyak goreng terbakar di atas wajan tutup wajan dengan tutup panci (menghilangkan oksigen).
![]() |
Selalu bersemangat ketika belajar hal baru |
Klas Api terbagi menjadi 4
Klas A
Benda padat (kayu,kain,kertas,karet,plastik) untuk memadamkannya menggunakan AIR
Klas B
Bahan bakar cair/gas (bensin, oli, gemuk, ter, minyak tanah, tiner, nyala gas)
untuk memadamkan menggunakan foam (busa), powder
TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN AIR!!!
Klas C
Peralatan listrik (energi listrik)
untuk memadamkan menggunakan karbondioksida, powder.
Jangan lupa jika terjadi kebakaran untuk memadamkan listrik.
Klas D
Combustible (titanium, zirconium, other flammable)
Penanggulang kebakaran
- Mengurangi panas (mendinginkan)
- Mengurangi / menghilangkan unsur Oksigen
- Memindahkan bahan bakar
- Memutuskan reaksi kebakaran
![]() |
Cara memegang APAR |
APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
- pressurized water - Klas A
- Karbondioksida - Klas B, C
- DCP multipurpose - Klas A, B, C
- Halon - Klas A,B,C
- Combustible metal - Klas D
Cara menggunakan APAR
- Pull the pin
- Aim low at the base of flames
- Squeeze the handle
- Sweepe side to side
![]() |
Ehm... Walau lagi menghitung hari menjelang HPL, tetap semangat |
Setelah membaca teori di atas, maka Apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran di dapur?
- Jangan Panik!
- Mempelajari situasi apakah bisa kita tangani sendiri
- Matikan kompor
- Jangan menyiram dengan air!
- Ada beberapa cara yg dapat dilakukan a.Untuk memutus mata rantai api dan api masih berada di atas wajan, cukup tutup wajan dengan tutup panci agar udara terperangkap dari arah depan. b.Menggunakan APAR sebaiknya setiap rumah memiliki ini. c.Menggunakan karung goni yg dibasahi dengan air, lalu perlahan menyelimuti sumber api sampai tertutup sempurna, lepaskan pegangan dan menjauh.
- Setelah melakukan salah satu dari 3 cara di atas, Amati apakah api masih menyala lalu Panggil bantuan pemadam kebakaran
Tips tambahan:
- Jangan menyimpan bensin di rumah apapun itu alasannya.
- Sebaiknya tidak menyimpan stok tabung gas berisi di rumah, kalaupun akan menyimpan simpan jauh dari rumah apalagi dapur bahkan sebaiknya diberikan tempat khusus. Nah kalau satu ini daripada ribet lebih baik tidak menyimpan tabung berisi gas.
- Memiliki APAR, alat ini tahan sampai dengan 5 tahun jika digunakan dapat diisi ulang kembali. Harganya sekitar Rp. 200rb-Rp.300rb
- Selalu waspada dan JANGAN PANIK
- Sebaiknya mengasuransikan rumah tinggal (hal ini masih awam utk masyarakat Indonesia) preminya murah ko utk per tahun :)
Demikian yg saya bisa share ttg pelatihan yg saya ikuti tadi pagi.
Semoga bermanfaat :)
artikel yang sangat bermanfaat
BalasHapuswww.sepatusafetyonline.com