Halaman

Jumat, 18 Maret 2016

Pasar Rakyat Trans Bebanir Bangun Kabupaten Berau

Beberapa waktu yang lalu saya dapat info tentang sebuah pasar yang tebentuk karena inisiatif para petani di salah satu daerah masih dalam Kabupaten Berau. Mengapa mereka membangun pasar rakyat karena hampir sebagian besar hasil tani mereka diberi dengan harga sangat murah oleh para tengkulak lalu dijual kembali dengan harga yang berkali-kali lipat di pasar pagi, tapi kalau sudah menjelang siang harga semakin melangit. Contoh untuk satu ikat kangkung di tangan knsumen bisa 4000 rupiah tapi ternyata petani menerima 1000 rupiah bahkan 500 rupiah, belum lagi ikatan dari petani biasanya dipisah lagi menjadi ikatan kecil. Itulah mengapa kehidupan petani kadang kekurangan. Begitulah cerita yang saya dengar tentang latar belakang dibukanya pasar rakyat (jika ada yang salah mohon dikoreksi)




Jarak pasar ini dari pusat kota memakan waktu 15-20 menit saja, untuk ukuran orang disini jauh tapi karena terbiasa tinggal di kota besar dengan kemacetan yang aduhai waktu segitu terbilang sebentar saja. Kebetulan saya dan keluarga pergi kesana saat hari ke-2 mereka buka, dan saya sempat shock dengan harga disana. Hampir semua MURAH !!!! Rasanya ingin belanja semua tapi apadaya kulkas terbatas isinya, Yang lucu karena penjual itu adalah para petani, mereka kaku melayani pembeli aias kederrrr :) hehehehe 
"Biasa ke kebun , ini ngitung uang sama timbangan pusing bu" (pengakuan salah satu pedagang) dan saya sempat beberapa kali ada yang salah menghitung total jumlah belanjaan, makanya saya saran sebaiknya selalu sedia kalkulator.


Suasana Pasar Rakyat di sore hari , sekarang jumlah kios tambah banyak dan yang patut disayangkan kebersihan kurang terjaga. Banyak sampah dimana-mana tapi tidak ada yang peduli padahal hal seperti ini sangat penting. Mungkin nanti bisa sesekali warga dan petani bergotongroyong membersihkan daerah sekitar pasar.

Jadi ada kejadian lucu, saat itu Haura ingin buang sampah ia bertanya pada pedagang dimana tempat sampah tapi yang terjadi pedagang disana kebingungan malah menyuruh Haura buang sembarang saja refleks nyaut "ih ya jangan buang sembarangan nanti kalau masuk got trus mampet bisa banjir"
😅 😅 😅 Akhirnya Haura memegang sampah tersebut sampai kembali ke Rumah.

Kangkung yang dibawa Hanif itu hargaya hanya 2500 rupiah  sebanyak itu. Biasanya seikat kecil 4000 rupiah

Yuks para emaks Berau 

Selamat berbelanja ...

Semoga kehidupan para petani semakin Maju dan membaik yaa....

Finding love through shoping cooking

1 komentar: