Halaman

Minggu, 01 September 2013

Dendeng Balado

Ini adalah makanan yang mempunyai cerita tersendiri dengan salah seorang sahabat saat masih duduk di bangku SMP bernama Hydria. Jadi ceritanya ia berasal dari Padang dan kebetulan ia tinggal di Bandung bersama om nya karena terpisah dari orang tua terkadang mendapat kiriman rendang dan dendeng balado dari Ibunya. Kami bersahabat berempat (Ria, Yani , Hydria dan Saya) terkadang sebelum pulang ke rumah  kami main di rumah Hydria selain jaraknya dekat dan tidak ada orang tua kami merasa tidak sungkan. 
Terkadang Hydria sering memberikan kami dendeng / rendang jika mendapat kiriman untuk dicicipi tapi porsinya sedikiiiit :)hihihi mungkin dihemat untuk jatah makan selama 1 bulan ... 
Rasa dendeng buatan ibunya Hydria ini enaaaak sekali saking enaknya pernah saat tuan rumah sedang mandi dan kami memang sedang mengobrol di dalam kamar kami 'mencomoti' dendeng yang ia simpan.
Hydria : "Hayooo siapa yang ngambil makanan ?"
X : "Engga kok dari tadi ngobrol aja"
Hydria : "Ini ko bau dendeng balado" 
Saat Hydria mendekat lalu ia bilang "Itu di giginya pada nyempil cabe" DAMN.. ketauan :D hahahaha
Kami berempat reflek tertawa sampai perut sakit sejak saat itulah dendengnya disimpan di tempat yang aman :p hihihihi

Sejak saat itu pula dendeng balado yang digoreng kering menjadi salah satu hidangan favorit jika saya makan di RM Padang dan ketika ke Bogor main  ke rumah Hydria disuguhi dendeng pasti teringet tragedi cabe nyempil tersebut :p hihihi  Kadang tidak terasa sepertinya baru kemaren emaknya Haura ini nyolong dendeng eh sekarang anaknya dah 2 ajeee :) 

Tapi kebetulan resep ini saya dapat dari Uni Layla Murad salah satu teman di Berau yang asli Padang, kalau disuguhi dendeng sama Uni gemes pengen bungkus :)
 

mini fu yung hai

Ada satu restoran chinese food di Bandung yang sampai saat ini menurut saya tidak ada tandingan rasanya tapi sayangnya setelah tahu bahwa menggunakan minyak babi kami tidak pernah membelinya lagi. 
Jangan-jangan memang minyak babinya itu yang bikin enak T_______T tapi sekali haram tetep haram , ya gak ? dan memang sampai saat ini saya belum menemukan chinese food seenak di restoran tersebut.
Dari sanalah saya tahu ada makanan bernama fu yung hai dan sampai sekarang menu tersebut menjadi salah satu menu yang selalu saya pesan.

Fu yong hai atau Fu yung hai (Hanzi: 芙蓉蛋, hanyu pinyin: fú róng dàn) adalah masakan Tionghoa yang dibuat dari telur yang didadar dengan campuran berupa sayuran, daging, atau makanan laut. Isi campuran bisa berupa daging ayam, daging sapai bahkan daging babi, dan sebagainya yang dicincang halus. Fu yong hai dimakan bersama saus asam manis yang biasanya terbuat dari  tomat dan kacang polong tetapi ada juga saus yang disertai dengan potongan nanas di dalamnya. Fu yung hai bisa ditemukan di Indonesia Inggris dan Amerika. Nama Fu yung hai berarti potongan telur fu yung, yang berasal dari resep penduduk Cina daratan dari Shanghai. 

Terinspirasi dari fu yung hai ini dan kebetulan mempunya cetakan kue talam maka saya mencoba membuat mini fu yung hai untuk 2H dan berhubung mereka tidak terlalu suka rasa saos-saosan maka saya mencoba berimprovisasi dengan membuat saos dari campuran mayonaise dan ubi ungu (hadeuhhhh ini ubi ungu nongol lagi) :p